Jumat, 28 Agustus 2015

Memahami perbedaan pada Base Oil pada pelumas


Hampir setiap pelumas yang digunakan pada aplikasi dimulai Base Oil atau Oli dasar. Badan standard international yang menangani tentang kualifikasi Base oil salah satunya adalah American Petroleum Institute (API). Saat ini API telah mengkategorikan base oil menjadi lima kategori (API 1509, Lampiran E). 
Tiga kelompok pertama diperoleh dari minyak bumi atau bahan mineral. 
Base oil ke IV merupakan kelompok Full sintetis PAO (polyalphaolefin). 
Kelompok V adalah untuk semua bahan dasar lain yang tidak termasuk dalam Grup I sampai IV. Seperti Ester, PAG, dll.

Sebelum semua aditif ditambahkan dan bercampur, base oil inilah yang menjadi dasar semua pelumas yang nantinya dikelompokkan ke arah mana oli tersebut digunakan.


Base Oil Group I

Group I mendasarkan minyak diklasifikasikan sebagai kurang dari 90 persen jenuh, lebih besar dari 0,03 persen sulfur dan dengan berbagai viskositas-indeks 80 sampai 120. Kisaran suhu untuk minyak ini adalah 0-65 derajat C. Group I mendasarkan minyak pelarut -refined, yang merupakan proses penyulingan sederhana. Inilah sebabnya mengapa mereka adalah minyak dasar termurah di pasar.

Base Oil Group II

Base Oil Group II didefinisikan sebagai lebih dari 90 persen jenuh, kurang dari 0,03 persen sulfur dan dengan indeks viskositas 80 sampai 120. Base Oil Group II biasanya diproduksi melalui proses  hydrocracking, yang merupakan proses yang lebih kompleks daripada apa yang digunakan untuk Base Oil Group I. 
Semua molekul hidrokarbon merupakan minyak jenuh, Base Oil Group II memiliki sifat antioxidation yang lebih baik. Mereka juga memiliki warna yang lebih jelas dan biaya yang lebih dibandingkan dengan Grup I mendasarkan minyak. Namun, Kelompok II dasar minyak menjadi sangat umum di pasar saat ini dan harga yang sangat dekat dengan minyak Kelompok I. Bahan ini banyak dipakai oleh Shell, Total Oil, BP, Gulf, dll.

Base Oil Group III.

Base Oil Group III memiliki lebih besar dari 90 persen jenuh, kurang dari 0,03 persen sulfur dan memiliki indeks viskositas di atas 120. Minyak ini diperhalus bahkan lebih bagus dari Base Oil Group II dan umumnya sangat hydrocracked (tekanan tinggi dan panas). 
Proses pemurnian ini dirancang untuk mencapai base oil murni. Meskipun terbuat dari minyak mentah, Base Oil Group III kadang-kadang digambarkan sebagai hidrokarbon disintesis. 
Seperti Base Oil Group II, minyak ini juga menjadi lebih umum.

Base Oil Group IV

Base Oil Group IV merupakan jenis polyalphaolefins (PAO). Base Oil Group ini merupakan pelumas sintetis yang dibuat melalui beberapa proses. Type base oil ini memiliki rentang suhu yang lebih luas dan besar untuk digunakan dalam kondisi dingin yang ekstrim dan aplikasi panas tinggi. Umumnya PAO tidak bisa bercampur dengan Base Oil Group V

Base Oil Group V

Base Oil Group V merupakan kelompok fullshyntetic yang diklasifikasikan sebagai semua base oil lainnya, termasuk silikon, ester fosfat, polialkilena glikol (PAG), polyolester, biolubes, dll.  
Base oil ini dicampur dengan bahan dasar lain untuk meningkatkan sifat minyak ini. Sebuah contoh akan menjadi berbasis PAO kompresor minyak yang dicampur dengan polyolester. 

Ester merupakan Base Oil Group V yang digunakan dalam formulasi pelumas yang berbeda untuk memperbaiki sifat-sifat Base Oil yang ada. Ester oil memiliki rentang suhu yang lebih tinggi dan memberikan detergensi superior dibandingkan dengan type base oil sintetis PAO, dengan kemampuan tersebut dapat meningkatkan jam penggunaan.

Perubahan Pada Penggunaan Base Oil.

Sebuah studi terakhir pada penggunaan base oil di pasaran saat ini menemukan terjadinya perubahan dramatis jika dibandingkan dengan satu dekade yang lalu . Hadirnya Base Oil Group II menjadi base oil yang paling umum digunakan pada aplikasi, membuat naik 47 persen dari kapasitas produksi di mana penelitian dilakukan. 
Ini dibandingkan dengan satu dekade yang lalu Base Oil Group II & Group III dipergunakan sebanyak 21 persen. Saat ini, Grup III menyumbang kurang dari 1 persen dari kapasitas dalam pemakaian umum.
Sedangkan Base Oil Group I yang sebelumnya sebanyak 56 persen dari kapasitas, saat ini mengalami penurunan pemakaian sebanyak 28 persen dari kapasitas pemakaian pelumas saat ini.

Sebanyak 57% dari profesional pada pelumasan menggunakan dua type pelumas yaitu base oil sintetis dan base oil mineral di pabrik mereka, 


Mungkin Anda perlu mempertanyakan kepada supplier oli yang saat ini sudah support di industri Anda.

0 komentar:

Posting Komentar