Selasa, 07 Februari 2023

 Menghindari Masalah Ketidakcocokan Gemuk


"Kami baru-baru ini mengganti elektrik motor di bengkel rekondisi. Sejak pergantian tersebut, ada sejumlah kerusakan pada bearing / bantalan, biasanya hal ini akan terjadi beberapa bulan setelah servis. Sebagian besar, kerusakan ini disebabkan oleh pelumasan yang tidak sesuai. Pada pemeriksaan yang lebih dekat, tampaknya gemuk / grease nya telah menipis dan menjadi hampir meluber / mencair. 

Kami menduga bahwa bengkel rekondisi tempat servis sebelumnya menggunakan gemuk yang lebih rendah kualitasnya daripada gemuk motor listrik kami, tetapi mereka meyakinkan kepada kami bahwa mereka menggunakan gemuk sintetis berkualitas premium. Bagaimana pendapat Anda?"



Tanpa rincian lebih lanjut, sulit untuk menghubungkan akar penyebab kerusakan yang tepat. Namun, dengan sudut pandang pemakaian gemuk, salah satu masalah yang paling sering ditemui adalah ketidakcocokan antara berbagai jenis gemuk yang dibuat dari pengental yang berbeda.

 

Untuk motor listrik, gemuk yang paling umum digunakan dibuat dari bahan pengental sabun lithium-kompleks atau bahan poliurea. Sementara gemuk berbasis poliurea dan lithium-kompleks dapat digunakan dalam aplikasi ini, keduanya biasanya dianggap tidak kompatibel satu sama lain dan tidak boleh dicampur kecuali pengujian kompatibilitas yang tepat telah dilakukan.

 

Untuk menghindari jenis masalah ini, disarankan untuk meminta bengkel rekondisi menggunakan gemuk yang sama dengan yang Anda rencanakan untuk digunakan untuk mengoles ulang bantalan, atau paling tidak, tunjukkan jenis dan merek gemuk yang digunakan secara tepat sehingga Anda dapat menentukan apakah ada masalah kompatibilitas yang serius antara dua gemuk.

 

Seringkali disarankan untuk menyediakan tabung pelumas ke bengkel rekondisi setiap kali motor dikirim untuk rekondisi untuk menghindari masalah ini.

 

Kompatibilitas gemuk sering membingungkan pengguna gemuk, meskipun sebagian besar produsen gemuk membuat bagan kompatibilitas. Ini karena grafik dari berbagai produsen sering tidak setuju satu sama lain pada kombinasi tipe pengental tertentu.

 

Di masa lalu, ketika sabun sederhana dan tanah liat adalah jenis pengental utama, kompatibilitasnya relatif mudah. Sabun litium dan kalsium cocok satu sama lain, dan keduanya tidak terlalu baik bila dicampur dengan minyak berbahan dasar tanah liat.

 

Saat ini, dengan tidak hanya pengental yang disebutkan di atas tetapi juga sabun kompleks, poliurea, kalsium sulfonat, dan bahkan pengental yang lebih eksotis yang digunakan dalam banyak gemuk, masalah kompatibilitas menjadi jauh lebih rumit.

 

Untuk menambah kebingungan, ada beberapa spesifikasi gemuk yang hanya didasarkan pada kinerja gemuk tanpa memperhatikan komposisi gemuk. Jika gemuk dari jenis pengental yang berbeda (keduanya memenuhi persyaratan kinerja spesifikasi) tercampur dalam layanan, konsekuensi yang mengerikan dapat terjadi.

 

https://www.machinerylubrication.com/Read/28876/grease-incompatibility-problems 


Rabu, 22 Januari 2020

Sejarah Penelitian Viskositas Pelumas



Viskositas merupakan salah satu karakteristik properties utama dalam pelumas. Definisi viskositas pelumas adalah ukuran tingkat mengalirnya cairan pelumas yang dipengaruhi tekanan, suhu dan kepekatan. Viskositas menggambarkan ketahanan fluida / cairan pelumas terhadap aliran dan geser / perpindahan. Resistansi ini diukur dengan dua metode yang berbeda. Berikut ini kita akan membahasnya.

Sekitar tahun 1840, seorang ahli matematika Prancis bernama Jean Leonard Marie Poiseuille melakukan sebuah eksperimen yang menggunakan aliran darah melalui tabung kaca kecil. Poiseuille menemukan bahwa darah yang berbeda mengalir dengan kecepatan yang berbeda melalui tabung gelas dengan jumlah kekuatan yang sama.

Hal ini membuatnya mengambil kesimpulan bahwa cairan yang berbeda memiliki sebuah gesekan internal yang berbeda yang dipengaruhi oleh kekuatan eksternal agar dapat mengalir. Gesekan internal ini diukur oleh gaya yang dibutuhkan untuk membuatnya mengalir dan diberi nama pengukuran Poise. Untuk mempermudah pembacaan, maka dipergunakan dengan satuan centipoise (cP). Dan satuan ini lebih umum digunakan pada pengukuran viskositas pelumas. Istilah dinamis atau absolut digunakan pada pengukuran viskositas ini.

Formula untuk viskositas dinamis atau absolut adalah 1 centipoise (cP) sama dengan 1 milipascal-detik (mPa-s). Pascal adalah satuan kekuatan seperti tenaga kuda. Oleh karena itu, jenis pengukuran viskositas ini memerlukan gaya eksternal agar dapat diukur.

Pada waktu yang sama, seorang Irlandia bernama Sir George Stokes juga melakukan sebuah riset tentang viskositas. Pengujiannya dengan menjatuhkan partikel ke dalam cairan dan mengukur seberapa cepat partikel tersebut jatuh ke bawah. Dia menemukan bahwa partikel yang sama akan tenggelam pada kecepatan yang berbeda dalam cairan yang berbeda.

Stokes menduga ada beberapa jenis gesekan internal dalam cairan yang menyebabkan tingkat jatuh cairan berbeda-beda. Dia menguji teori ini dengan meletakkan cairan dalam tabung gelas dan mengukur berapa lama cairan mengalir dalam jarak tertentu. Tes-tes ini menghasilkan hukum Stokes dan bentuk pengukuran viskositas yang berbeda. Maka ditetapkan dengan satuan centistokes (cSt) digunakan untuk pembacaan yang lebih mudah. Pengukuran viskositas ini diberi istilah kinematik.

Rumus untuk viskositas kinematik adalah 1 centistoke (cSt) sama dengan 1 milimeter kuadrat per detik (mm2 / dt). Viskositas kinematik adalah laju aliran. Satuan centistoke (cSt) akan menunjukkan waktu yang dibutuhkan sebuah cairan untuk mengalir pada jarak tertentu. Tidak ada kekuatan eksternal yang mendorong cairan. Hanya gravitasi yang mempengaruhi aliran cairan tersebut. 

Jadi berat atau kepadatan cairan yang membantu proses mengalir yang dipengaruhi gravitasi. Maka pengukuran viskositas kinematik ini menggabungkan berat jenis atau densitas fluida sebagai bagian dari pengukurannya.

Dengan dua eksperimen di atas maka disimpulkan bahwa viskositas dinamis adalah ukuran kekuatan, sedangkan viskositas kinematik adalah ukuran kecepatan. Disitulah perbedaannya. Jika Anda membagi viskositas kinematik dengan densitas fluida, maka Anda akan mendapatkan viskositas absolut. Tampaknya Stokes dan Poise mendapat jawaban yang sama untuk mendapatkan nilai viskositas absolut meskipun dalam dua cara berbeda.


Rabu, 30 Oktober 2019

Oksidasi : Mengapa pelumas berubah menjadi buruk



Oksidasi dapat digambarkan sebagai degradasi dari minyak yang baik menjadi rusak/buruk. Pelumas yang awalnya bagus dan stabil menjadi lumpur dan varnis berkerak yang menyebabkan gangguan dalam sistem peralatan Anda. Bagaimana oksidasi ini bisa terjadi?

Lingkungan yang buruk dapat berdampak buruk pada kualitas dan masa pakai pelumas. Untuk menjaga pelumas Anda dalam kondisi optimal, maka lingkungan yang buruk harus diidentifikasi dan langkah-langkah apa yang diambil untuk mencegah kerusakan oil.

Pelumas rentan terhadap gangguan. Sebagian besar pelumas non-sintetis terdiri dari dua komponen: minyak mineral dan aditif. Minyak merupakan sekelompok molekul yang terbuat dari atom hidrogen dan karbon.

Atom-atom ini memiliki daya tarik positif satu sama lain, sehingga atom saling menghubungkan dengan metode yang disebut ikatan atau rantai karbon. Jika jumlah hidrogen dan karbon yang tepat tersedia, molekul dikatakan jenuh. Ini berarti mereka stabil dan tidak akan bereaksi dengan elemen berpotensi buruk lainnya.

Masalah muncul ketika beberapa atom hidrogen tidak ada, menyebabkan rantai karbon putus. Molekul menjadi tidak jenuh dan cukup reaktif. Ini bisa menjadi awal dari kerusakan pada pelumas. 



Berikut beberapa hal penyebab oksidasi :

Oksigen

Lingkungan yang buruk salah satu penyebabnya berasal dari sumber yang tidak terduga yaitu oksigen. Oksigen adalah unsur ketiga paling melimpah di bumi. Itu ada di udara yang Anda hirup dan air yang Anda minum serta zat lain yang tak terhitung jumlahnya. Oksigen sebagai unsur sebenarnya adalah dua atom yang terikat bersama dan umumnya bukanlah merupakan sumber masalah utama.

Namun, jika atom-atom ini terpisah, maka atom ini akan mencari unsur lain untuk mengikat dan menghasilkan reaksi. Pemisahan unsur oksigen ini disebabkan oleh peningkatan energi. Atom oksigen yang dipisahkan bertemu dengan hidrokarbon tak jenuh, mereka berikatan menjadi unsur air, dan reaksinya bersifat asam menghancurkan. Asam yang terbentuk akan menyerang minyak dan menghasilkan oksidasi. Udara adalah sumber utama oksigen yang dibutuhkan untuk membuat oli yang baik menjadi buruk.

Panas

Energi yang dibutuhkan untuk memisahkan atom oksigen dan sampai batas tertentu hidrokarbon, itu berasal dari energi yang berbentuk panas. Panas dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk proses mekanik, lingkungan eksternal, gesekan, dll.

Untuk memisahkan elemen oksigen, hanya sejumlah kecil energi yang diperlukan (sekitar 495 kilojoule). Ini setara dengan 120 kalori, yang kira-kira sama dengan setengah irisan kue ulang tahun. Hidrokarbon sedikit lebih buruk dan membutuhkan lebih sedikit energi. Setiap peningkatan panas menciptakan lingkungan yang mudah menguap, menambah potensi oksidasi dan pembentukan varnis / plak atau kerak.

Lingkungan Buruk Lainnya

Lingkungan buruk lainnya yang dapat memengaruhi umur pelumas. Misalnya, kontamiasi air yang  dapat menghambat masa pakai pelumas. Air membutuhkan banyak energi untuk dipecah. Selain itu, logam dapat bereaksi dengan minyak mineral, menyebabkan lumpur. 

Cairan proses atau uap dapat merusak juga. Asam proses dapat menyebabkan kerusakan besar. Penyebab lainnya adalah sinar ultraviolet dan sinar matahari adalah sumber energi lain yang dapat menyebabkan degradasi minyak.

Mengontrol Oksidasi

Mencegah pelumas dari proses oksidasi dengan meminimalkan ketersediaan udara dan mengendalikan panas. Penting untuk diingat bahwa panas saja tidak akan menyebabkan oksidasi. Itu hanya dapat mempercepat proses reaksi antara dua elemen yang tidak stabil. Karena pengurangan atau kontrol panas mungkin sulit dicapai, mengendalikan ketersediaan udara adalah pilihan yang lebih baik. 

Berikut adalah beberapa tindakan untuk mengontrol udara dan panas dengan lebih baik di sistem Anda.

Kontrol Udara

Dalam sistem pelumasan yang bersirkulasi, pastikan packing, seal, baut dan koneksinya rapat dan kencang. Udara dapat disedot ke pelumas melalui koneksi yang longgar. Begitu masuk, ada banyak agitasi untuk memungkinkan oksigen dan hidrokarbon bereaksi. Selain itu, jaga seal bantalan Anda dalam kondisi yang baik. Udara dapat menyusup melalui seal yang rusak, memungkinkan oksigen dan hidrokarbon bereaksi dan membentuk produk oksidasi.

Pada sistem reservoir, pertahankan tekanan positif. Menggunakan gas lembam (inert gas ) seperti nitrogen mencegah udara masuk ke sistem. Akhirnya, pertimbangkan kabut minyak. Meskipun kabut minyak sebagian besar udara, suhunya cukup rendah untuk mencegah pemisahan atom oksigen. Ini juga memberikan tekanan positif untuk menjaga kontaminan eksternal seminimal mungkin.



Kontrol Panas

Selalu gunakan tingkat viskositas / jenis kekentalan pelumas yang tepat. Pelumas dengan viskositas lebih rendah memungkinkan kontak logam-ke-logam, yang menghasilkan gesekan dan menghasilkan energi berlebih dari panas yang dihasilkan. Viskositas yang lebih tinggi dapat menyebabkan gesekan internal dan menyebabkan masalah serupa. Pabrik pelumas dan pabrikan peralatan Anda dapat membantu Anda menentukan tingkat viskositas yang tepat untuk aplikasi Anda.

Getaran peralatan juga harus dijaga agar tetap minimum. Getaran berlebih dapat terjadi karena berbagai alasan dan menyebabkan peningkatan kontak dan panas logam-ke-logam. Selain itu, cobalah untuk membatasi panas eksternal jika memungkinkan. Gunakan kipas atau penutup sirip untuk menghambat panas yang diserap dari lingkungan. Pertimbangkan untuk menambahkan pendingin untuk mengurangi penumpukan panas pada pelumas.

Hindari Lingkungan yang Buruk

Bagaimana Anda menjaga agar minyak yang baik tidak rusak? Analisa sistem pelumas Anda, cari tempat potensi jalannya udara dapat masuk ke dalam sistem. Minimalkan jumlah titik masuk ini sebisa mungkin. Temukan sumber-sumber panas dan metode engineering untuk mengurangi atau mengendalikan energi itu.

Pelumas bisa memiliki umur lebih panjang jika bebas dari oksidasi. Peralatan yang dioptimalkan dengan cara ini akan memberikan tingkat produksi yang tinggi dan waktu henti yang minimal. HIndari sejauh mungkin dari lingkungan yang buruk.


Selasa, 29 Oktober 2019

mengenal lebih dalam tentang Polyalphaolefin (PAO)



Sejauh ini Polyalphaolefin (PAO) adalah salah satu base oil sintetik yang banyak digunakan dalam pelumas industri dan otomotif. PAO termasuk dalam hidrokarbon sintetis (Synthetic Hydrocarbon / SHC) yang merupakan struktur tiruan terbaik yang menyerupai bentuk struktur hidrokarbon (bercabang)  pada oli mineral.

Karakteristik Polyalphaolefin

Polyalphaolefin tidak mengandung struktur cincin, ikatan rangkap, belerang, komponen nitrogen atau hidrokarbon berlilin. Tidak adanya struktur dan bahan-bahan ini menghasilkan minyak dasar yang sangat non-polar dengan indeks viskositas tinggi (sekitar 130), dapat mengalir dengan baik pada suhu rendah dan karakteristik titik tuang (pour point), stabilitas oksidasi yang baik dan kompatibilitas dengan minyak mineral, cat dan segel yang umumnya ditemukan dalam sistem minyak pelumas. 

Karena strukturnya yang terkendali, PAO tidak mengandung hidrokarbon yang lebih ringan, lebih mudah menguap. Ini menurunkan volatilitasnya, mengurangi emisi knalpot hidrokarbon dan meningkatkan titik nyala.

PAO secara luas digunakan pada pelumas otomotif, oli hidraulik, roda gigi / gear, dan bantalan/bearing. Mampu bekerja di iklim yang sangat dingin ataupun aplikasi yang panas sekalian. PAO juga digunakan sebagai base oil dalam beberapa gemuk yang memiliki servis range suhu sangat yang luas. Namun PAO kurang bekerja pada kompresor udara reciprocating suhu tinggi (tekanan tinggi) di mana deposit katup telah menjadi masalah.


Namun, tidak ada yang sempurna, base oil polyalphaolefin memiliki beberapa karakteristik negatif. Ini termasuk kecenderungan untuk menyusut seal / segel karet dan kesulitan melarutkan aditif minyak biasa. Oleh karena itu, PAO biasanya dicampur atau dikombinasikan dengan base oil ester sintetis organik untuk memberikan base oil campuran agar tidak memiliki karakteristik negatif ini. Polyalphaolefin juga memiliki ketahanan terhadap api yang buruk dan biodegradabilitas.

Istilah sintetis hidrokarbon (Synthetic Hydrocarbon /SHC) adalah istilah umum. Beberapa jenis minyak dasar sintetis termasuk dalam kategori SHC. Ini termasuk PAO dan juga polyisobutenes (PIB) yang relatif umum, yang kadang-kadang digunakan sebagai aditif oli atau sebagai oli dasar dalam mesin dua langkah.


Kekuatan

  • Indeks viskositas tinggi
  • Stabilitas oksidatif termal yang tinggi
  • Volatilitas rendah
  • dapat mengalir dengan baik pada suhu rendah
  • Tak beracun
  • Kompatibel dengan minyak mineral


Kelemahan

  • Biodegradabilitas terbatas
  • Kelarutan aditif terbatas
  • Segel risiko terjadi penyusutan


Aplikasi

  • Oli mesin
  • Minyak roda gigi / gear
  • Minyak bantalan / beraing
  • Minyak kompresor
  • Gemuk suhu tinggi / high temp grease
  • Aplikasi pelumas jangka panjang / long life lubricant



Sejarah dan Fakta Polyalphaolefin

  • Dikembangkan pada 1930-an; oli mesin komersial pertama di tahun 1970-an
  • Terbuat dari gas etilen; masih tergantung minyak mentah / gas alam
  • Tahan suhu lebih tinggi dari minyak mineral
  • PAO hingga sekitar 160 ° C (320 ° F) layanan berkelanjutan; 270 ° C (520 ° F) terputus-putus
  • Tidak ada kandungan lilin, oleh karena itu suhu rendah terbaik dari semua sintetis (sekitar minus 50 ° C hingga minus 60 ° C atau minus 70 ° F)
  • Lebih tinggi VI (sekitar 130 hingga 140) daripada minyak mineral (hampir 100)
  • Lebih tidak stabil daripada minyak mineral (titik nyala lebih tinggi, lebih mudah terbakar, emisi hidrokarbon lebih rendah)
  • Pelumasan alami lebih rendah dari minyak mineral
  • Minyak dasar polyalphaolefin tidak serta merta lebih sedikit keausan dibandingkan minyak dasar mineral (sifat ketergantungan-aditif)
  • Kompatibel dengan minyak mineral
  • Masalah - sangat non-polar (solvabilitas alami rendah, kelarutan aditif, pelumasan lebih rendah dan kekuatan film)
  • Membentuk endapan keras pada kompresor bolak-balik
  • Harus dicampur dalam 5 hingga 20 persen minyak dasar ester untuk membengkak seal, kelarutan aditif dan pelumasan
  • Tidak dapat terurai secara hayati
  • Biayanya empat kali lebih banyak daripada minyak mineral, tapi lebih murah dari sintetis lainnya



source : https://www.machinerylubrication.com/Read/31106/polyalphaolefin-pao-lubricants

Kamis, 29 Agustus 2019

Silicone Grease untuk pemakaian di industri



Penggunaan silicone grease dalam industri sudah menjadi bagian dalam manufaktur, perakitan / assembly dan perawatan / maintenance. Silicone grease memiliki karakter unik dari senyawa synthetic yaitu komponen polymer silicon dengan karbon dan oksigen. Bentuknya seperti gel atau agar-agar berwarna bening agak putih memiliki daya rekat yang sangat kuat dan tahan terhadap air, korosi, suhu extrim.

Karakter silicone grease mampu beradaptasi dengan hampir semua material, seperti karet, plastik, kayu, besi, tembaga, fiber, dll. Sifat karakter inilah yang membuat silicone grease dapat peranan yang berbeda dengan grease pada umumnya. Grease yang berbahan dasar minyak bumi dapat merusak part yang terbuat dari plastic & karet.     

Silicone Grease merupakan pelumas yang memiliki ketahanan pada suhu extrim. Jangkauan suhu operasional sampai 200 C. Silicone grease termasuk longlife lubricant atau pelumas dengan jangka pemakaian yang Panjang. Hal ini disebabkan bahan dasar minyak sintetis yang memiliki rantai molekul kompleks dan panjang, sehingga tidak mudah terurai namun tetap aman untuk lingkungan dan kesehatan.

Silicone grease juga memiliki ketahanan terhadap gas dan bahan kimia seperti : Nitric Acid 40%, Sulphuric Acid Concentrate, Glycol Solution 90%, Glycerol, Butane, Compressed Chlorine Gas, Liquid Amonia, Sulphur Dioxide

Silicone Grease memiliki sifat insulator dan tidak tembus terhadap listrik. Ketahanannya mampu mencapai 30KV/mm. Maka dari itu silicone grease banyak digunakan pada peralatan elektronik dan elektrikal tegangan menengah ke bawah.

Pemakaian pada industri power dan listrik biasa digunakan pada circuit breaker, panel, busbar, switch-breaker dan peralatan listrik lainnya. Selain melindungi dari air, uap & gas juga mampu menahan loncatan listrik / corona discharge dan mampu menahan induksi gelombang elektromagnetik yang membahayakan.

Silicone grease banyak digunakan dalam industri yang membutuhkan spesifikasi khusus yang tidak bisa dilayani dengan pelumas minyak bumi. Beberapa contoh produk yang memakai silicone grease antara lain :
  • Mesin cetak
  • Peralatan elektronik
  • Peralatan selam
  • Peralatan listrik tegangan menengah & sedang
  • Alat sensor
  • Peralatan di industri kimia
  • Peralatan kesehatan & foodgrade


Selasa, 27 Agustus 2019

Perbedaan Anti-Seize dan Grease


Grease dan anti-seize sangat popular dipakai di industri manufaktur dan perakitan. Keduanya membantu dalam fungsionalitas produk akhir dan daya tahan, penting untuk memahami perbedaan keduanya.

Meskipun grease dan anti-seize mengandung sifat pelumas, isolasi, dan sifat hidrofobik dll., Untuk menentukan jenis pelumas grease atau anti-seize perlu diperhatikan penggunaan jangka panjang atau tingkat efesiensinya.

Sangat penting untuk membersihkan bagian-bagian yang dipermasalahkan saat memperbaharui pelumas dan terutama jika mengganti jenis pelumas karena tidak semua jenis kompatibel secara kimia.

Grease

Grease cenderung untuk bagian bergerak baik itu linier (slide), rotasi (bantalan), berosilasi dll. Ada banyak jenis gemuk seperti suhu tinggi, food grade, tekanan tinggi, dll.

Namun, grease tidak cocok untuk beban aplikasi suhu yang sangat tinggi. Ini karena base oil mineral terbakar sekitar suhu 200 ° C, dan filmnya tidak cukup kuat untuk menahan tekanan dari kontak yang kurang baik.

Walaupun teknologi sekarang ada jenis base oil silicone, PFPE dan PTFE ( teflon ) yang memiliki daya tahan temperatur yang lebih tinggi. Base oil silicone bisa bertahan pada suhu maksimal 230 ° C. PFPE & PFTE ( teflon ) bisa bertahan pada suhu maksimal 260 ° C.

Anti-Seize

Anti-seize bekerja paling baik pada bagian-bagian yang tidak bergerak, seperti sambungan baut, flange hub-assy, ​​dan bagian-bagian lain untuk kemudian dibongkar. Ada banyak jenis anti-seize termasuk jenis yang dirancang untuk bekerja paling baik dengan baja tahan karat untuk mencegah galling, mitigasi korosi logam yang berbeda, food grade, suhu tinggi dan sebagainya.

Anti seize didesain untuk mengubah torsi menjadi kekuatan pengencangan yang lebih efisien, anti-seize diformulasikan dengan kandungan padatan tinggi dan base oil pembawa. Kandungan kepadatan ini biasanya jenis logam seperti copper, nikel & graphite.

Karena kandungan padatannya yang tinggi, anti-seize dapat menangani aplikasi beban tinggi sambil tetap memberikan pelumasan dan pengurangan gesekan. Namun, anti-seize tidak cocok untuk aplikasi yang bergerak cepat, karena kandungan padatannya yang tinggi dapat menyebabkan komponen macet.

Namun tidak seperti grease, pelumas padat dalam anti-seize dapat menahan suhu tinggi dan melindungi bagian-bagian dari kekusutan dan kejang bahkan di bawah lingkungan yang sangat tertekan. Ini membuatnya ideal untuk banyak aplikasi mur, baut, dan pers.

Anti-seize copper mampu beroperasi pada suhu 1100 ° C. Anti-seize nikel mampu beroperasi pada suhu 1400° C.





Senin, 08 Juli 2019

Total Dacnis - Mineral Compressor Oil kualitas premium

Total memiliki produk pelumas khusus untuk kompressor yaitu Total Dacnis. Total Dacnis ini merupakan jenis pelumas mineral khusus untuk jenis kompresor screw rotary dan kompresor reciprocating.

Total Dacnis memiliki jangkauan servis dari ISOVG 32, 46, 68, 100 dan 150. Untuk penggunaannya yaitu :

  • Untuk Screw Rorary Compressor : Total Dacnis 32, 46, 68
  • Untuk Reciprocating Compressor : Total Dacnis 68, 100 & 150
Biasanya dari pabrikan kompressor sudah memberikan manual perawatan, sehingga dapat dipastikan menggunakan tingkat ISOVG yang sesuai. 
Berikut pabrikan yang telah memberikan rekomendasi untuk pemakaian Total Dacnis :
  • ATLAS COPCO
  • BAUER
  • COMPAIR
  • DRESSER RAND
  • SAUER AND SOHN
  • SULZER BURCKHARDT
Total Dacnis dapat digunakan pada kompressor yang memiliki temperatur operasional kurang dari 100 Celcuis. Apabila suhu perasionalnya melebihi itu maka dianjurkan menggunakan pelumas synthetic. 

Keunggulan Total Dacnis adalah sebagai berikut :
  • Menghidarkan terjadinya karbon hitam pada internal mesin
  • Dapat memisahkan antara oli dan udara serta memisahkan antara oli dan kondesat / kontaminan.
  • Dapat memangkas biaya produksi karena dapat mengoptimalkan kinerja kompressor.
  • Memiliki anti clogging untuk memastikan filter berfungsi efektif sehingga filternya memiliki jam operasi lebih lama daripada biasanya.
berikut data teknis Total Dacnis :